Langsung ke konten utama

Tata Cara Sholat Istikharah


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Untung postingan kedua kali ini saya akan menyampaikan tata cara sholat istikharah.
Dimana sholat istikharah adalah (Arab: صلاة_الاستخارة ) salat sunnah yang dikerjakan untuk meminta petunjuk Allah oleh mereka yang berada di antara beberapa pilihan dan merasa ragu-ragu untuk memilih atau saat akan memutuskan sesuatu hal. Spektrum masalah dalam hal ini tidak dibatasi. Seseorang dapat salat istikharah untuk menentukan di mana ia kuliah, siapa yang lebih cocok menjadi jodohnya atau perusahaan mana yang lebih baik ia pilih. Setelah salat istikharah, maka dengan izin Allah pelaku akan diberi kemantapan hati dalam memilih.

Untuk waktu pelaksanaan sholat istikharah boleh dilakukan kapan saja, dianjurkan pada sepertiga malam.

Berikut tata cara nya :
1. Sholat istikhoroh 2 rakaat.
Niat. Raka'at pertama Al fatihah kemudian Al kafirun. Raka'at kedua Al faatihah kemudian Al ikhlaash.

2. Doa istikhoroh (diakhir tulisan) akan saya tuliskan.

3. Buka Al Quran. Sembarang secara acak. Ucap basmallah. Tulis ayat dan surat nya yang ada pojok kanan atas.
Buka al quran lagi. Lakukan hal yang sama selama 7 kali. Gunakan Al Quran yang standar.

Sebagai contoh Al Quran saya untuk ayat pertama pojok kanan atas halaman 393 adalah Surat Al Qhasas ayat 60. Mengapa? Karena setiap ayat perlembar itu ada hubungannya.
Jika yang muncul adalah ayat tersebut maaf mungkin hajat yang diharapkan belum tepat bagimu. Begitu seterusnya. Setiap ayat memilik tafsir sendiri sendiri.

Lalu mengapa 7 kali?
7 kali dilakukan berturut turut tidak boleh ada sela waktu semalam. Jika ada maka harus diulangi dari awal. Lebih baik untuk akhwat menghitung masa haidnya agar tidak menghalangi sholat istikharah berturutan. 7 kali dilakukan karena setiap manusia atau hajat yang dipilih memiliki kelebihan dan kelemahan. 7 kali dilakukan untuk mengambil jawaban yg paling panyak dan paling dominan. Misalnya dari 7 kali tersebut muncul ayat yg sama. Maka itu adalah sebuah penekanan.
Misalnya lagi muncul 3 kali ayat yang menafsirkan tidak baik dan 4 kali ayat yang menafsirkan baik. Maka yakinlah akan keputusanmu itu.

5. Tidur menghadap kiblat

6. Istighfar 14 kali

7. Sholat dengan tidur langsung jangan disela makan atau berbicara. Harus berturutan.

8. Kalau masih belum tidur baca subhanallah

9. Jikalau bermimpi
Untuk hajat yang baik, adalah bulan, lemandangan hijau, sungai atau danau, air jernih bening. Ataupun sesuatu yang jikalau dipandang menentramkan hati.
Untuk hajat yang buruk, adalah bara api, dikejar org gila,banjir, melewati sungai banjir, tanaman kering, gersang, panas. Ataupun sesuatu yang jikalau dipandang menyesakkan jiwa.

Berikut niat dan doa sholat istikhoroh



اُصَلًّيْ سُنًَةَ الْاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِللًَهِ تَعَالَى

Rokaat pertama surat yg di baca setelah fatihah..surat alkaafiruun.
Rokaat kedua setelah bc fatihah...surat al ikhlaash. Setelah salam berdoa...

اَللّّهُمًَ اِنًِيْ اّسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وّاّسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَاَسْئَلُكَ مِنْ فّضْلِكَ الْعَظِيْمِ.فَاِنًَكَ تَقْدِرُ وَلَا اّقْدِرُ وّتَعْلَمُ وَلَا اّعْلَمُ وَاَنْتَ عَلًَامُ الْغُيُوْبِ. اّللًّهُمًّ اِنْ كُنْتَ تَعْلّمُ اّنًّ هَذّا الْاّمْرَ.....خيْرٌلِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ اَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَاَجِلِهِ فََقْدُرْهُ لِيْ وَيَسًِرْهُ لِيْ ثُمًَ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ..وَاِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنًَ هَذَاالَاَمْرَ شَرًٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ اَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَاَجِلِهِ فّاصْرِفْهُ عَنًِيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْلّيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمًَ رَضًِنِيْ بِهِ

Sebagai penutup, tulisan ini saya buat sebagai pedoman tata cara pelaksanaan sholat istikharah. Semoga bermanfaat. Bersumber dari ustadz saya ketika tanggal 15 Rajab 1439 H. Masing masing pribadi boleh menggunakan tata cara ini boleh tidak. Bukankah Al Quran adalah sebagai petunjuk bagi seorang yang bertaqwa?
(Al Baqarah ayat 2)

Semoga kita termasuk orang orang yang bertaqwa.
Allohumma aamiin.


Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Penulis : Isnaini Nur Fauziah
Foto diambil pada malam 15 Rajab 1439 H

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk kenali mahrom mu

Sumber : https://qolbubooster.blogspot.co.id/2016/07/yuk-kenali-mahram-kita.html?m=1

Isra' Mi'raj Bagian Kedua

BAGIAN KEDUA Rasulullah dinaikkan lagi ke langit kelima, beliau bertemu nabi Harun bin Imran. (Feb harun feb haha). Beliau juga menjawab salam dan mengakui kerasulannya. Selanjutnya, Rasulullah saw dinaikkan ke langit keenam. Disini, Nabi saw bertemu dengan Musa bin Imran. Hal yang serupa, beliau menjawab salam dan mengakui kerasulannya. Namun, ketika Nabi saw akan beranjak, nabi Musa menangis.  “Mengapa engkau menangis?” tanya Muhammad dengan penuh keheranan. “Aku menangis karena pemuda yang diutus sebagai rasul sesudahku, ummatnya lebih banyak yang masuk surga daripada ummatku” kata Musa. Bagian ini yang mebuat saya menangis. Betapa beruntungnya kami yang menjadi ummat Nabi Muhammad saw. Semoga kita termasuk ummatnya dan mendapat syafa’at di Yaumul Qiyamah kelak. Allohumma Aamiin. Allohumma sholli ‘ala Muhammad. Sampailah Rasulullah saw pada langit ketujuh. Disini, beliau bertemu dengan nabi Ibrahim. Hal yang serupa,beliau menjawab salam dan mengakui kerasulannya.
Assalamualaikum teman, tulisan ini saya buat untuk sharing ilmu yang saya dapat, dan semoga saja bermanfaat. Dan apabila terdapat kesalahan dan kekurangan mohon masukannya. Bukankah kita sama-sama belajar? Syukron.  TULISAN SATU 77 Tanya-Jawab Seputar Shalat   Disusun Oleh: H. Abdul Somad, Lc., MA. S1 Al-Azhar, Mesir. S2 Darul-Hadits, Maroko. Dosen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Pertanyaan 1: Apakah shalat itu? Jawaban: Shalat menurut bahasa adalah: [ الدعاء ] doa atau [ الدعاء بخير ]doa untuk kebaikan. Sedangkan menurut istilah syariat Islam adalah: [. [أقواؿ وأفعاؿ تؼصوصة، مفتتحة بالتكبير، تؼتتمة بالتسليم Ucapan dan perbuatan khusus, diawali dengan Takbir dan ditutup dengan Salam1. Pertanyaan 2: Apakah dalil yang mewajibkan shalat? Jawaban: Dari al-Qur’an: وَمَا أُمِ وا إِلَّالا لِيَػعْبُدُوا الللَّاوَ تُؼْلِصِ لَوُ الدِّد نَ نَػفَاءَ وَ يمُوا ال لَّا صلَاةَ وَ ػ تُوا اللَّال اةَ وَذَلِكَ دِ نُ الْ يدِّمَةِ “Padahal mer