Langsung ke konten utama
Assalamualaikum teman, tulisan ini saya buat untuk sharing ilmu yang saya dapat, dan semoga saja bermanfaat. Dan apabila terdapat kesalahan dan kekurangan mohon masukannya. Bukankah kita sama-sama belajar? Syukron. 

TULISAN SATU
77 Tanya-Jawab Seputar Shalat 

Disusun Oleh:
H. Abdul Somad, Lc., MA.
S1 Al-Azhar, Mesir. S2 Darul-Hadits, Maroko.
Dosen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.


Pertanyaan 1: Apakah shalat itu?

Jawaban:
Shalat menurut bahasa adalah: [ الدعاء ] doa atau [ الدعاء بخير ]doa untuk kebaikan.
Sedangkan menurut istilah syariat Islam adalah: [. [أقواؿ وأفعاؿ تؼصوصة، مفتتحة بالتكبير، تؼتتمة بالتسليم
Ucapan dan perbuatan khusus, diawali dengan Takbir dan ditutup dengan Salam1.

Pertanyaan 2: Apakah dalil yang mewajibkan shalat?

Jawaban:
Dari al-Qur’an:

وَمَا أُمِ وا إِلَّالا لِيَػعْبُدُوا الللَّاوَ تُؼْلِصِ لَوُ الدِّد نَ نَػفَاءَ وَ يمُوا ال لَّا صلَاةَ وَ ػ تُوا اللَّال اةَ وَذَلِكَ دِ نُ الْ يدِّمَةِ
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus”. (Qs. al-Bayyinah [98]: 5).
Ayat:

فَ قِيمُوا ال لَّا صلَاةَ وَآَتُوا اللَّال اةَ وَاعْتَصِمُوا بِالللَّاوِ ىُوَ مَوْلَا مْ فَنِعْمَ الْمَوْلَذ وَ عْمَ النلَّاصِير “..., maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah
Pelindungmu, Maka Dialah Sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik penolong”. (Qs. Al-Hajj [22]: 78).

Dan banyak ayat-ayat lainnya.

Dalil hadits Rasulullah Saw:

بُنَِِ الإِسْلاَُ عَلَى تسَْسَةٍ عَلَى أَفْ ػوَُلَّا دَ الللَّاوُ وَإِقَاِ ال لَّا صلاَةِ وَإِ تَاءِ اللَّال اةِ وَصِيَاِ « عَنِ ابْنِ عُمَ عَنِ النلَّا دِِّ بِ -صلى الله عليو وسلم- قَاؿَ
.» رَمَضَافَ وَاتضَْ دِّ ج
Dari Abdullah bin Umar, dari Rasulullah Saw, beliau bersabda: “Agama Islam itu dibangun atas lima
perkara: agar mentauhidkan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan puasa
Ramadhan dan melaksanakan ibadah haji”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Syekh Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu: 1/572.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk kenali mahrom mu

Sumber : https://qolbubooster.blogspot.co.id/2016/07/yuk-kenali-mahram-kita.html?m=1

Isra' Mi'raj Bagian Kedua

BAGIAN KEDUA Rasulullah dinaikkan lagi ke langit kelima, beliau bertemu nabi Harun bin Imran. (Feb harun feb haha). Beliau juga menjawab salam dan mengakui kerasulannya. Selanjutnya, Rasulullah saw dinaikkan ke langit keenam. Disini, Nabi saw bertemu dengan Musa bin Imran. Hal yang serupa, beliau menjawab salam dan mengakui kerasulannya. Namun, ketika Nabi saw akan beranjak, nabi Musa menangis.  “Mengapa engkau menangis?” tanya Muhammad dengan penuh keheranan. “Aku menangis karena pemuda yang diutus sebagai rasul sesudahku, ummatnya lebih banyak yang masuk surga daripada ummatku” kata Musa. Bagian ini yang mebuat saya menangis. Betapa beruntungnya kami yang menjadi ummat Nabi Muhammad saw. Semoga kita termasuk ummatnya dan mendapat syafa’at di Yaumul Qiyamah kelak. Allohumma Aamiin. Allohumma sholli ‘ala Muhammad. Sampailah Rasulullah saw pada langit ketujuh. Disini, beliau bertemu dengan nabi Ibrahim. Hal yang serupa,beliau menjawab salam dan mengakui kerasulannya.

Isra' Mi'raj Bagian Satu

BAGIAN PERTAMA Isra’ dan Mi’raj Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah sampai pada postingan keempat. Sebelumnya bagi sahabat yang belum membaca postingan saya sebelumnya, dapat dilihat setelah membaca ini. Pertama yaitu mengenai “Shalat” yang bersumber dari buku Ustadz Abdul Somad. Kedua merupakan “Tata Cara Sholat Istikhoroh” yang saya dapatkan dari Ustadz Jafar. Ketiga adalah mengenai siapakah “Mahrom” kita. Begitu penting untuk tuntunan dan pedoman kita dalam berinteraksi dengan mahrom dan non mahrom. Baik, mari saya lanjutkan. Sebelumnya, semoga setelah tulisan ini, saya tidak dibully lagi jika saya bercita-cita memiliki Buraq untuk kuliah (Febri, Fahmay, Afifah, Wahyu, dan Lintang). Alangkah baiknya saya ceritakan posisi saya malam ini, hari Jumat, 27 Rajab 1939 H. Saya membaca Sirah an Nabawiyah “The Great Story Of Muhammad” akhirnya sampai pada halaman 197, yaitu mengenai Masa Kenabian, peristiwa Isra’ Mi’raj. Saya menangis kedua kalinya memb